Monosodium L Glutamate (MSG)

Dahulu, sebagai penyedap makanan, dipakai suatu bahan yang dibuat antara lain dari rumput laut, gandum atau kedelai. Tetapi, karena kurang menguntungkan dan dengan berkembangnya teknologi, Jepang menggantinya dengan suatu proses peragian yang disebut Monosodium L Glutamate, atau biasa disingkat MSG.
Di Indonesia, MSG populer dengan sebutan “vetsin” atau “micin”. Sebagai bubuk penyedap makanan MSG dikenal. Jadi, apabila MSG dicampurkan ke dalam makanan, makanan tersebut menjadi lebih sedap.
Merek-merek yang terdapat di negara-negara Asia antara lain Aji-No-Moto, Ve-Tsin, Sasa, Miwon, Wei Chuan, Vedan dan lain-lain.

Berapa banyak MSG yang masih dapat dipakai sebagai penyedap makanan?
Menurut WHO, takaran pemakaian MSG yang diperbolehkan untuk orang dewasa dan bayi yang berumur lebih dari 12 minggu adalah 120 mg setiap kg berat badan dalam satu hari.
Misalnya:
  • Orang dewasa dengan berat badan 50 kg hanya boleh memakai MSG: 50 X 120 mg = 6 g dalam satu hari.
  • Bayi berumur 4 bulan dengan berat badan 6 kg hanya boleh memakai MSG: 6 X 120 mg = 720 mg = 0,7 g dalam satu hari.

Manfaat penggunaan MSG sebagai penyedap makanan
Selain berfungsi untuk membuat rasa makanan menjadi lebih sedap, MSG tidak mempunyai nilai gizi. Karena itu, tidak ada manfaatnya sama sekali bagi tubuh manusia.
Bahaya penggunaan MSG sebagai penyedap makanan
Pemakaian MSG yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Tapi, khusus untuk orang yang alergi terhadap MSG, pemakaian yang sedikitpun dapt membahayakan. Akibat-akibat yang ditimbulkan karena mengkonsumsi MSG sebagian sudah diketahui oleh para ilmuwan, sebagian lagi masih dalam penelitian. Beberapa akibat yang sudah diketahui antara lain:

Sindrom Restoran Cina
Gejalanya ialah rasa haus, mual, pegal-pegal di daerah tengkuk, sakit dada dan sesak nafas akan muncul 20 sampai 30 menit setelah makan makanan yang dibubuhi MSG dalam jumlah yang berlebihan. Dinamakan demikian karena gejala-gejala itu biasanya didapat setelah makan di restoran Cina. Sindrom Restoran Cina memerlukan perawatan yang khusus karena dapat menimbulkan kematian akibat sesak nafas.

Menyebabkan penyakit kanker
Penelitian terakhir membuktikan bahwa MSG—jika dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi—dapat membentuk bahan yang menyebabkan penyakit kanker (karsinogenik).

Saran kepada produsen MSG
  1. Mencantumkan takaran (aturan pemakaian) MSG sebagai penyedap makanan pada label produknya
  2. Mencantumkan peringatan pada label agar jangan digunakan dalam makanan anak-anak, bayi, wanita hamil dan sedang menyusui
  3. Tidak menggunakan anak-anak dalam iklan produk MSG
  4. Hentikan pemberian hadiah-hadiah yang menarik kepada konsumen pemakai MSG.

Saran kepada konsumen
  1. Sebaiknya uang pembelian MSG digunakan untuk makanan yang lebih bermanfaat bagi kesehatan
  2. Bila memakai MSG sebagai penyedap makanan, sebaiknya dalam jumlah sesedikit mungkin
  3. Jangan mencampurkan MSG ke dalam makanan anak-anak
  4. Ingatlah bahwa dalam makanan lainpun sudah dicampurkan MSG, misalnya kecap, mi, kerupuk, saus dan lain-lain.
Irfan Lubis, dari berbagai sumber

No comments: